Kita bisa menjalani hidup dengan sederhana. Jauh dari kerumitan yang seringkali kita paksakan kepada diri kita sendiri.
Kita adalah hamba Sang Pencipta. Dalam posisi ini, kewajiban kita adalah mengabdi kepada-Nya. Mengabdi bagaimana? Al-Qur’an yang diturunkan-Nya sebagai petunjuk telah memberikan jawabannya. Rasul yang diutus-Nya melengkapi penjelasannya. Memahami petunjuk Allah itu lebih sederhana dibanding menciptakan sendiri aturan hidup kita. Juga lebih sederhana daripada meniru aturan hidup ciptaan manusia, meski manusia yang kita anggap hebat luar biasa.
Kita adalah makhluk yang diciptakan. Tidak ada seorang pun yang merasa menciptakan dirinya. Segala yang ada pada diri kita ditetapkan dan diciptakan oleh Allah. Sebagai makhluk, kita berkewajiban menyempurnakan usaha dan permohonan kepada-Nya. Apa pun yang terjadi kemudian mutlak kehendak-Nya, baik kita suka atau tidak suka.
Banyak misteri kehidupan yang tidak kita mengerti. Banyak rahasia alam yang tak kasat mata. Memaksa diri melakukan apa yang bukan kewajiban dan kewenangan kita, akan membuat kita beralih dari satu kelelahan kepada kelelahan lainnya. Dan itu tidak akan berakhir sampai kita kembali kepada cara yang sederhana.
Cara sederhana bagaimana? Sederhana dalam iman. Yaitu ketika kita percaya kepada Allah dan kemahakuasaan-Nya, pemeliharaan-Nya, dan kebenaran firman-Nya. Percaya bahwa semua janji-Nya benar, surga itu benar, neraka itu juga benar. Percaya bahwa kita akan dimudahkan menuju arah mana pun kita hendak diciptakan.
Banyak orang yang berbahagia dengan cara hidupnya yang sederhana. Apakah Anda percaya?
Tinggalkan komentar